Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...Mengenal Lebih Dekat Dengan PLS...

Rabu, 08 Juni 2011

Siapa Bilang Perempuan Tidak Berparan?

Dengan jumlah perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subyek maupun obyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui:

1. Peranan perempuan dalam keluarga

Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa.

2. Peranan perempuan dalam Pendidikan

Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa.

3. Peranan perempuan dalam bidang ekonomi

Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalaui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik.

4. Peranan perempuan dalam pelestarian lingkungan

Kerusakan lingkungan yang semakin parah karena proses industrialisasi maupun pembalakan liar perlu proses reboisasi dan perawatan lingkunga secara intensif. Dalam hal ini perempuan memiliki potensi yang besar untuk berperan serta dalam penataan dan pelestarian lingkungan. (Lembaga Informasi Negara, 2001)

Senin, 06 Juni 2011

Apa Itu Keaksaraan Fungsional?

Istilah keaksaraan fungsional telah lama dikenal yakni sejak pertengahan tahun 1960 an, dan merupakan konsep yang sangat berpengaruh dalam membangun pendidikan melalui program keaksaraan. Pesona ide tersebut sangat kuat dan tersebar luas. Banyak pihak sangat perduli terhadap ide tersebut antara lain : pendidik orang dewasa.,para ahli pembangunan ekonomi,pekerja pembangunan desa,lembaga-lembaga penyebar innovasi,para perencana dan pelaksana padea lembaga-lembaga internasional tampaknya semuanya sangat perduli dengan keaaksaraan fungsional.: ide dibalik itu sepertinya adalah bahwa keaaksaraan dapat mempunyai fungsi atau peran membangkitkan pembangunan sosial ekonomi suatu masyarakat. Sementara itu para pekerja keaksaraan fungsional terutama yang bekerja di proyek-proyek yang disponsori Unesco melakukan eksperimentasi ,dan telah menjual konsep tersebut beserta temuan-temuannya.

Program keaksaraan fungsional adalah implementasi sebuah konsep pembelajaran berbasis masyarakat (community based learning), sebagaimana yang dikatakan Fasli Jalal (2001) bahwa pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk community based learning, yaitu pembelajaran yang dirancang, diatur, dilaksanakan, dinilai dan dikembangkan oleh masyarakat yang mengarah pada usaha untuk menjawab tantangan yang ada di masyarakat.

Program keaksaraan fungsional dapat dijumpai pada pendidikan luar sekolah. Kehandalan PLS mampu memberikan akses pada masyarakat untuk berperan serta sebagai pelaksana, pengembang, pelembaga dan pemanfaatan program PLS untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan yang terus berubah setiap saat. Metode belajar PLS yang fleksibel dalam hal waktu, tempat, cara dan program belajar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam dan cepat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.